"Mah, aku ingin menikah mah. Boleh ga?"
"Apa kamu sudah siap?"
"Siap sekali.."
Mungkin itu hanya sedikit percakapan seorang anak dengan orang tuanya yang menginginkan untuk dapat hidup mandiri. Tapi akan muncul pertanyaan " Apakah kamu memang benar benar sudah siap?". Memang susah menjawab pertanyaan ini, karena bukan hanya mental saja yang perlu di matangkan. Namun juga kesiapan untuk dapat menjembatani 2 keluarga, mensejahterakan istri dan anak nantinya serta hal-hal kecil lainnya. Padahal di dalam islam, setiap manusia disarankan menikah ketika dia memang mempunyai keinginan untuk menikah.
Itu pun yang gw rasakan saat ini, setelah badai cobaan yang datang bertubi-tubi. Akhirnya gw menemukan sedikit cahaya yang mungkin akan membawa gw ke jalan keluar. Kita memang tidak tahu rencana Tuhan ke depan seperti apa, kita hanya bisa berdoa yang terbaik. Gw pun berharap lebih dengan semua ini, namun balik lagi gw ga ingin memaksakan jodoh. ( Eaaa.. Jadi curcol..)
========================================================================
Persiapan Pernikahan :
Matangkan fikiran dan mental sebelum menikah: Seharusnya aku menikah dengan orang yang benar benar aku sayang, bukan karena paksaan atau kehendak siapa pun. Seharusnya aku menikahi dia yang bisa jadi tumpuan dalam keluargaku kelak, Seorang yang takut akan dengan Tuhan dan mempersiapkan hidup ini untuk kematian, Seseorang yang memikirkan masa depan dengan jiwa optimis, Pekerja keras dan jujur.
Seharusnya aku tidak menikahi orang yang keras kepala dan bertindak semaunya sendiri, Seharusnya aku meninggalkan saja dia sebelum pernikahan terjadi karena dia tak pernah peduli dengan ibadah. Seharusnya aku tidak memilihnya karena dia tidak peduli dengan keluarga apalagi memikirkan masa depan, Untuk dirinya sendiri saja tidak sayang bagaimana bisa dia akan sayang aku dan anak anakku kelak?
Persiapan Pernikahan :
Usiaku telah beranjak dewasa dan telah melampaui masa remaja, sesuai sunah Rasul bagi laki laki sebaiknya menikah di usia minimal 25 tahun. hal ini bukan apa apa ? dengan tujuan agar pemikiran seorang pemimpin rumah tangga itu harus benar benar matang dan dewasa. Sudah tau mana yang benar dan mana yang salah.
Wanita pilihan adalah wanita yang tahu malu, yakni yang bisa menjaga auratnya? Takut pada Allah Azza Wazala.... menjalankan Syariat agama dan menghormati orang tua dan sayang anak anak.
Laki laki pilihan adalah Dia yang berhati mulya, mengerjakan syariat agama, pemimpin yang bijaksana, jujur, bertanggung jawab, pekerja keras, sayang keluarga.
Adakah aku seperti ini....?
Sebaik baik pernikahan adalah bila dilandasi dengan tujuan ibadah, bukan sekedar menghalalkan birahi, bukan pula ingin menguasai harta.
========================================================================
Buat Kau,
Aku tau kita mungkin baru bertemu, tapi ada sebuah keyakinan di diriku yang sulit aku ungkapkan. Aku bangga dengan perjuangan dirimu yang tak pernah mengeluh menghadapi cobaan ini. I hope i can protect both of you and make you happy..